UNESCO Teliti Situs Merangin di Jambi, Apa Istimewanya?

Jakarta -Tim UNESCO Global Geopark (UGG) meneliti warisan zaman purbakala Situs Merangin Jambi.

Salah satu yang diteliti ialah Batu Silindrik Pratintuo di Desa Dusun Tuo Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Dilansir dari Antara, situs Batu Silindrik Pratintuo merupakan peninggalan megalitik berbentuk silindrik dan terbuat dari batuan metamorfik.

Lokasi baru ini terletak di perbukitan dengan ketinggian 800 meter dari permukaan laut (mdpl).

Situs tersebut dikelilingi pagar besi, berada di tengah-tengah perkebunan warga.

Di sekeliling situs tersebut ditanami rumput, sehingga terlihat bersih dan terawat dengan baik.

Batu ini berbentuk silindrik memanjang, dengan orientasi ke arah Gunung Hulu Nilo.

Hal ini mengacu pada sebuah tradisi budaya megalithik akan penghormatan roh-roh leluhur yang bersemayam di atas gunung.

Geologis Geopark Merangin sekaligus Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, Magdalena Ritonga MT menyatakan dalam tradisi budaya megalithik terdapat kepercayaan bahwa leluhur yang telah meninggal, kehidupannya tetap terus berlanjut dan bersemayam di puncak-puncak gunung Hubungan masyarakat yang masih hidup dengan leluhur tak boleh putus dan terus dijaga agar kekuatan dan perlindungan leluhur dapat memberi naungan kehidupan yang ada di dunia.

Wujud hubungan ini tampak dengan penghormatan leluhur melalui upacara adat dan ritual.

Sedangkan yang menjadi media penghubung dunia dan alam leluhur, salah satunya dengan mendirikan bangunan ataupun media pemujaan berbentuk batu-batu besar, seperti kubur batu, menhir, dolmen, arca nenek moyang dan media batu lainnya.

Umumnya batu megalitik ini didirikan mengarah ke gunung atau berada di dataran tinggi.

Contohnya seperti peninggalan megalitik di kawasan dataran tinggi Jambi.

ANNISA FIRDAUSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *