Industri otomotif tengah dipusingkan dengan kondisi krisis pada kebutuhan chip semikonduktor.
Tidak hanya berdampak pada produksi mobil dan sepeda motor, krisis chip ini turut berdampak pada produksi barang aftermarket otomotif seperti sistem audio mobil.
Menurut CEO PT Audio Plus Indonesia Andreas Tjahjadi, krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dan teknologi ini membuat pengembangan produk audio mobil ini terhambat.
Bahkan Andreas mengaku harus mengembangkan ulang produk audionya karena tidak tersedianya chip ini.
“Kami kesulitan juga.
Kami keluarkan produk Seri Evolution, jadi pada saat itu kami mau pengembangan dan naik ke produksi, tapi chipnya enggak ada.
Jadi kami ulang lagi dari awal, desain lagi dari awal.
Susah sekali memang,” kata Andreas saat ditemui Tempo di pameran GIIAS 2022, Sabut, 20 Agustus 2022.
Untuk mengatasi masalah chip semikonduktor ini, Andreas mengatakan perlu adanya pengembangan dan produksi yang lebih cepat dengan memanfaatkan chip yang tersedia.
Pasalnya, jika pengembangan dilakukan dalam waktu lama, maka ditakutkan chip yang tersedia akan habis dan membuat proses produksi tidak bisa berjalan.
“Misalnya kami sudah mengulang pengembangan komponen, desain ulang lagi, R&D lagi, tapi satu tahun kemudian, chip sudah tidak tersedia.
Jadi ini seperti permainan, kami harus cepat,” jelasnya.
Perlu diketahui, saat ini Audio Plus Indonesia memiliki merek audio mobil yang dikembangkan dan diproduksi langsung di dalam negeri, yakni Crescendo.
Seluruh perangkat Crescendo ini diproduksi langsung di pabrik mereka yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mulai dari subwoofer, speaker, amplifier, hingga DSP (Digital Signal Processor).
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto