Gubernur Kepri Ingin Pawai Tatung di Batam Masuk Kalender Pariwisata Tahunan

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meminta event Pawai Tatung di Kota Batam dimasukan dalam agenda pariwisata internasional Provinsi Kepri.

Sebab, menurut Ansar, Pawai Tatung tidak hanya mengangkat nilai religius tetapi juga menunjukkan keberagaman masyarakat di Kepri.

“Setelah acara ini selesai, saya minta agar Dinas Pariwisata menggelar rapat dengan panitia.

Diatur dengan baik agar kegiatan ini bisa menjadi agenda wisata tahunan nasional, bahkan internasional yang ada di Kepri,” ujar Ansar disambut tepuk tangan peserta pawai, Ahad, 13 November 2022.

Ansar mengakui, tidak hanya sebagai ritual keagamaan, namun kegiatan ini cukup menghibur dan menjadi tontonan masyarakat dan wisatawan di Batam.

“Saya tidak menyangka, ternyata kegiatan ini cukup spektakuler.

Penonton dan peminatnya luar biasa,” ujarnya.

Pawai Tatung, menurut Ansar, harus sejajar dengan event internasional lainnya di Kepulauan Riau seperti Tour de Bintan, Ironman, Triathlon dan sebagainya.

Apalagi Kepri berada di kawasan strategis yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga, bahkan menjadi pusat perdagangan dunia sejak turun temurun.

Dalam kesempatan ini, Ansar juga meyakinkan bahwa tamu dari Singapura, Malaysia dan negara lain ikut hadir dan menyaksikan.

Kepada panitia, Ansar pun meminta agar kegiatan ini bisa menjadi ajang hiburan yang benar-benar bisa dinikmati berbagai kalangan.

“Sekali lagi saya katakan, saya setuju Pawai Tatung ini dimasukkan dalam agenda tahunan.

Setelah ini agar dirapatkan sehingga ke depannya tampilannya lebih bagus.

Ini juga bagian dari upaya mengembalikan kejayaan dunia pariwisata di Kepri,” kata Ansar.

Pada 2019, menurut Ansar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri merupakan terbanyak ke-2 setelah Bali, namun kemudian menurun anjlok akibat Covid-19.

“Ke depannya hal tersebut bisa kita kembalikan lagi, terlebih setelah VOA diberlakukan,” kata dia.

Pawai Tataung perdana di Batam itu berlangsung di kawasan pusat perbelanjaan Nagoya Batam.

Selain menunjukan atraksi tatung juga terlihat paguyuban lainnya menunjukan tradisi daerah masing-masing dalam acara tersebut.

Acara berlangsung Ahad, 13 November 2022.

Ketua Majelis Agama Buddha Tridharma (Magabutri) Kepri Susanto menyambut baik rencana Gubernur Kepri.

Ia juga berharap kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun dan menjadi agenda pariwisata internasional di Kepri.

“Karena memang pawai ini mengundang wisatawan dari Malaysia dan Singapura,” kata dia.

Menurut Susanto, awalnya tujuan Pawai Tatung adalah mempererat tali silaturahmi kelenteng-kelenteng yang ada di Batam.

Pawai Tatung di Batam ini melibatkan setidaknya 32 kelenteng dan 52 orang peserta.

“Kami bersyukur, pawai ini juga menghibur warga Batam,” ujarnya.

Pawai Tatung merupakan atraksi ekstrim menusuk badan dengan benda tajam.

Tradisi ini biasanya sering digelar di Kota Singkawang dalam perayaan Cap Go Meh.

Pawai Tatung memunculkan sebuah akulturasi budaya antara masyarakat Dayak dengan masyarakat Tionghoa.

Hal ini dapat terlihat dalam pawai Tatung yang pesertanya tidak hanya dari etnis Tionghoa tetapi juga ada peserta Tatung yang berasal dari etnis Dayak.

Tatung sendiri dalam bahasa Hakka berarti orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *